Friday 28 October 2011

life in sea world

 Brurrr… suara ombak menghempas pantai, menggetarkan lantai 3 Pustaka Ilmu SEFA (PIS). Segera saja 35 anak-anak (7-12 tahun) yang hadir, hening menyaksikan panorama alam bawah laut (11/12/2009). PIS kembali memutarkan film documenter dalam kegiatan bulanan bagi anak yaitu Multimedia.
pesona laut
Kali ini anak-anak diajak menemukan keajaiban dasar laut. Lautan, yang menutupi sebagian besar permukaan Bumi, adalah bagian tak ternilai keseimbangan di alam. Banyak peristiwa alam di atmosfer, dari hujan hingga pembentukan angin dan iklim, dimungkinkan oleh keberadaan lautan.
Selain itu, lautan menjadi tempat hidup miliaran bentuk kehidupan. Betapa indah dan menakjubkan pesona dasar laut. Layaknya kehidupan manusia, para penghuni dasar laut bercengrama menjalin kehidupan mereka, hingga berusaha mempertahankan diri dari bahaya.
“Ssst, jangan ribut ya, coba perhatikan dengan baik. Nanti kakak akan bertanya dalam diskusi diakhir film ini” kata Raudah (19) volunteer PIS yang memandu acara pemutaran film. Bisik-bisik kecil tetap saja ada, saat anak-anak melihat hal-hal unik seperti “ikan yang menyembunyikan diri mereka dengan kamuflase yang menakjubkan. Ia memiliki mata palsu pada sirip belakang yang mengecoh para musuh dan udang cerdas yang menggunakan tangannya untuk memukul lawan”. Tentu saja membuat anak-anak tertawa.
Kini PIS semakin melengkapi kebutuhan pemutaran film bagi anak. “PIS sudah 2 bulan terakir menyediakan DVD Theatre dan LCD Proyektor, yang cukup memadai untuk kualitas suara dan gambar” pengakuan Zulyadi, kepala Pustaka Ilmu SEFA. “Dengan fasilitas tersebut, kita benar-benar dapat mengajak anak-anak menikmati film-film pengetahuan dengan menyenangkan”.
Setelah film selesai, Tanya jawab pun dimulai. Anak-anak diminta menceritakan hal-hal unik yang mereka jumpai di film. Mereka secara bergilir memberi pendapat dari pertanyaan yang diajukan oleh kak raudah. “Laut itu ternyata cukup dalam, ratusan meter, atau bahkan ribuan meter. Kehidupan ikan-ikan disana, lucu-lucu tapi juga cerdik” begitu cerita Febry (8) sambil tersenyum manis.